Friday, May 29, 2009

Apakah Aku Harus Beli BlackBerry Juga..??

Kiprah BlackBerry di Indonesia benar-benar fenomenal! Bahkan RIM (penggawang BlackBerry) saja sampai kaget kalau produknya sangat laku keras di tanah air kita. Tapi, apakah itu berarti kita harus buru-buru latah beli BB juga lantaran semua teman menggunakannya? Eits tunggu dulu!
Tanda-tandanya kalau kamu harus beli BlackBerry:
HP kamu saat ini sudah super jadul dan kamu sudah merasa mokal abees dalam menggunakannya di keramaian. Bila kamu sedang makan bersama-sama teman ataupun saudara, kamu menggunakan HP tersebut di bawah meja agar kejadulan itu tidak terlalu terekspos. Mengapa harus beli BlackBerry? Karena HP non BlackBerry (contoh: Nokia, Sony Ericsson, Siemens, dan lain-lain) sedang terhempas ke titik terendah. Dan ini berarti harga bekas dipastikan rendah juga bila kamu menjualnya kembali; karena demand pasar dalam beberapa tahun ke depan bisa dibilang hanya BlackBerry saja. Tapi poin ini sebenarnya bukanlah poin alasan yang kuat bila tidak dikombinasikan juga dengan poin-poin di bawah ini.
Dalam sehari, kamu ditanya “BB PIN dong” lebih dari 3x. Dan seluruh teman sepermainan-mu menggunakan BlackBerry Messenger (BBM) dalam berkomunikasi/bergosip ria. Mengapa harus beli BlackBerry? Kamu dan teman bisa menghemat biaya telepon dan SMS, karena komunikasi kalian bisa dilaksanakan seluruhnya di BBM. Selain itu BBM juga super nyaman bila digunakan untuk kirim-kiriman foto dan suara.
Kamu menerima/mengirim email bisnis (atau email penting) sebanyak kurang-lebih 20 buah sehari. Mungkin kamu pekerja freelance yang banyak berimel dengan klien di luar negeri, atau mungkin juga kamu harus selalu sigap menunggu email dari bos/dosen. Kamu merasa mati-gaya bila tidak ada internet dan komputer. Mengapa harus beli BlackBerry? Dengan adanya BB, kamu bisa kapan saja dan di mana saja berkorespondensi email dengan nyaman. Inilai kekuatan utama BB! Dengan menggunakan teknologi push-e-mail, artinya kamu tidak perlu selalu “check email“. Karena bila ada email baru, email tersebut langsung sampai di ponsel (dapat dianalogikan seperti SMS). Ditambah lagi dengan dukungan keyboard qwerty/qwertz, jari-jemarimu dijamin bisa lincah berdansa dalam mengetik. Oiya, tidak usah khawatir juga mengenai performa BB dalam mengatasi ribuan email-mu karena dijamin super smooth dan wuz-wuz.
Kamu keranjingan Facebook sampai pada titik yang sangat mengkhawatirkan. Di WC, di mobil, di ranjang, di sofa, di bioskop, di lift, di eskalator, di meja makan, di lantai dansa, di arung jeram, di puncak gunung, pokoknya di mana-mana harus Facebook! Mengapa harus beli BlackBerry? BB memiliki aplikasi Facebook yang cukup tangguh namun belumlah sempurna. Upload foto, update status, komentar status, komentar foto, colak-colek, semuanya bisa dan seperti nomor 3 di atas, notifikasinya juga bersifat “push e-mail” sehingga kebutuhan narismu semakin terpenuhi.

Tanda-tandanya kalau kamu tidak perlu membeli BlackBerry:
Kamu bukan pengguna email sejati dan terakhir kali kamu mengkases email kira-kira 1 bulan yang lalu.
Kamu tidak tau apa itu website dan mengapa harus ke website.
Kamu hanya memiliki 1 orang teman pengguna BlackBerry/BlackBerry Messenger.
Kamu merasa Facebook hanya membuang-buang waktu.
Komputer dan internet selalu berada di sampingmu. Ingat, komputer dan keyboard masih 100x lebih nyaman digunakan dibandingkan dengan BlackBerry. Rata-rata pengguna BB di Indonesia juga menyalakan aplikasi Yahoo Messenger. Jadi tanpa BBM pun, YM komputer-mu masih dapat berkomunikasi dengan YM pada BB teman-temanmu.
Bila kamu tetap memaksa membeli BlackBerry walaupun kamu memenuhi beberapa poin “tidak perlu membeli BlackBerry” di atas, inilah yang akan terjadi:
Tidak tahu mau ngepain di BlackBerry, yang berbuntut perasaan yang sedikit kesal karena pengeluaranmu jadi bertambah untuk membayar biaya layanan BIS (BlackBerry Internet Service). Tarif yang umum pada saat ini adalah Rp. 5000,- per hari, itu artinya kamu harus menyisihkan dana tambahan Rp. 150.000,- setiap bulan.
Akhirnya karena poin 1 itu, BlackBerry-mu hanyalah sebuah mesin telepon dan SMS layaknya HP biasa saja karena BIS tidak dinyalakan. Lalu teman-teman akan bertanya padamu: “Kenapa lu beli BlackBerry? Buat mamer doang yah?”.
Banyak orang yang sebenarnya tidak memenuhi kriteria namun tatap saja membeli BlackBerry disebabkan alasan gengsi dan ikut trend. Jadi membeli BlackBerry dulu, lalu belajar email dan internet setelahnya. Ada juga yang malah sebenarnya benar-benar gaptek tapi ikut arus latah juga karena artis-artis sinetron kesayangannya semua sudah menggunakan BB; alhasil BB-nya tidak difungsikan secara maksimal, dan hanya menjadi sebuah mesin telepon dan SMS biasa saja.

Jadi, apakah kamu harus membeli BlackBerry juga?